PembelajaranIPA pada sekolah terutama pada sekolah dasar (SD) diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang Metodepembelajaran daring Metode blended learning Tips Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat agar Efektif dan Menyenangkan 1. Pahami materi yang ingin dijelaskan 2. Tentukan tujuan pembelajaran 3. Pahami karakteristik siswa 4. Pilih alternatif metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik dominan 5. Adabeberapa metode pembelajaran yang menarik dan membuat kelas yang kalian bawakan terlihat lebih menyenangkan yaitu : Metode Diskusi Biasanya metode diskusi ini membuat para peserta didik menjadi lebih aktif dalam menyampaikan pendapat maupun gagasan mereka dalam memecahkan suatu permasalahan. Fast Money. Rachma Al-adawiyah Arman Putri Habibah AzzahraSiti Fatimah Harahap Yohana Sri Sayekti B. ManaluRizky Andriyani Dea Putri Tamara LubisPutra Irawan nasution Liza Hasanah Pohan METODE PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR “Ilmu pengetahuan memiliki tiga tingkatan opini, sains, pencerahan. Instrumentingkatan pertama menggunakan indra, kedua menggunakan deaketika, dan ketiga menggunakan intuisi.” -plotinus seorang filsuf dari romawi 204-270 SM- iiPrakata Terlebih dahulu puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan YangMaha Esa karna berkat rahmat dan hidayah Nya sehingga buku ilmiah sebagai tugasakhir dari mata kuliah Pendidikan IPA Kelas Tinggi. Juga teman teman penulis yang ikutserta dalam pembuatan buku ini, buku ini di susun dengan pokok pembahasanpembelajaran IPA di Sekolah Dasar, dan beberapa metode pembelajaran IPA sangatpenting untuk kami bahas karna pada dasarnya Pembelajaran IPA di SD sangat pentingadanya untuk menambah sebuah pengalaman dan pengetahuannya. Dalam hal ini mata pelajaran IPA sebagai proses yang menekankan padapemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dasarnya untukmenjelajahi dan memahami alam sekitarnya serta lingkungan sekitarnya buku ini kami membahas mengenai beberapa metode pembelajran yang dapatdi terapkan langsung oleh guru IPA di Sekolah Dasar yang mana pembahasan secararinci untuk metode pembelajran ini nantinya akan berguna untuk di terapkan guru dimasa belajar mengajar berlangsung. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode-metode tersebut kamicantumkan juga beserta karakteristik dan skenario pembelajarannya. Tentunya disetiap babnya akan ada pembahasan yang menarik dan di harapkan mampu mejadireferensi bahan ajar agar lebih mudah memahami metode pembelajaran IPA di SekolahDasar. Tentunya penulis dapat merampungkan buku ini juga karena bantuan orang ini juga tidak mungkin di lakukan secara lancar jika tidak di bantu oleh orang lain,oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata KuliahPendidikan IPA Kelas Tinggi Ibu Lala Jelita Ananda orang tua yang selalumendukung dan teman teman penulis Rachma Al-adawiyah Arman, Putri HabibahAzzahra, Siti Fatimah Harahap, Yohana Sri Sayekti B. Manalu, Rizky Andriyani, Dea PutriTamara Lubis, Putra Irawan nasution, Liza Hasanah Pohan yang telah meluangkanwaktunya untuk ikut serta dalam penulisan buku ini. Di harapkan nantinya buku iniakan menjadi bernilai manfaat bagi siapa saja yang membacanya dan menjadi referensiuntuk pembelajara IPA di SD. Penulis juga berharap buku ini juga dapat menginspirasigenerasi bangsa,guru-guru muda yang nantinya akan menjadi pencetak generasipenerus yang tanggap, tangguh dan menjadi generasi kebanggaan bangsa dan negara. Medan, November 2020 Tim Penulis iiiDAFTAR ISIPrakata............................................................................................................................................... iiiDAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ivBAB I METODE CERAMAH............................................................................................................ 1 A. Pengertian ............................................................................................................................. 1 B. Karakteristik ........................................................................................................................ 2 C. Skenorio Model Pembelajaran ....................................................................................... 3 D. Kekurangan........................................................................................................................... 7 E. Keunggulan............................................................................................................................ 8BAB II – DISKUSI PRESENTASE ................................................................................................... 9BAB III – EXPERIMEN ...................................................................................................................15BAB IV – KARYAWISATA .............................................................................................................21BAB V – METODE DEMONSTRASI.............................................................................................28DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................35 ivBAB I METODE CERAMAHA. Pengertian Setiap metode mengajar ada kekurangan dan kelebihan, tetapi yang terpenting sebagai seorang guru adalah metode mengajar manapun yang akan digunakan harus jelas dahulu tujuan yang akan dicapai bahan yang akan diajarkan, serta jenis kegiatan belajar siswa yang diinginkan. Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian bahan pengajaran melalui penerangan dan penuturan lisan oleh guru kepada siswa tentang suatu topik materi. Dalam ceramahnya guru dapat menggunakan alat bantu/alat peraga seperti gambar, peta, benda, barang tiruan dan lain-lain. Peran siswa dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan seksama dan mencatat pokok- pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Menurut Abuddin Nata, “bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan secara langsung dihadapan peserta didik.” Sedangkan menurut Sholeh Hamid dalam bukunnya Edutaiment mengatakan bahwa “metode ceramah adalah metode yang memang sudah ada sejak adannya pendidikan.” Metode ceramah ini termasuk metode yang paling banyak digunakan digunakan karena biaya murah dan mudah dilakukan, memungkinkan banyak materi yang disampaikan, adannya kesempatan bagi guru untuk menekankan bagian yang penting, dan pengaturan kelas dapat dilakukan secara dengan metode ceramah berarti memberikan suatu informasi melalui pendengaran siswa, siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru dengan cara mendengarkan apa yang telah guru ucapkan. Dalam proses pembelajaran disekolah, tujuan metode ceramah adalah menyampaikan bahan yang bersifat informasi konsep, pengertian, prinsip- prinsip yang banyak serta luas. Menurut Abdul Majid secara spesifik metode ceramah bertujuan untuk 1• Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah. • Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan yang terdapat dalam isi pelajaran • Merangsang peserta didik untuk belajar mendiri dan menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pemerkayaan belajar • Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gamblang. • Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya menjelaskan prosedur - prosedur yang harus ditempuh peserta didik. Alasan guru menggunakan metode ceramah harus benar - benar dapat dipertanggung Karakteristik Karakteristik metode ceramah yaitu 1. Digunakan apabila proses pembelajaran lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana. 2. Proses pembelajaran secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak. 3. Bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara. 4. Memerlukan adanya dukungan yang efektif dari guru seperti suasana emosional yang dapat membangkitkan motivasi dan perhatian dari siswa selama mendengarkan ceramah. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru untuk mengoptimalkan keberhasilan dalam menggunakan metode ceramah 1. Menguasai teknik-teknik ceramah yang dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa. 2. Mampu memberikan ilustrasi sesuai dengan bahan pelajaran. 23. Menguasai bahan pelajaran. 4. Menjelaskan pelajaran secara sistematis. 5. Menguasai aktifitas seluruh siswa dalam kelas. Yang perlu diperhatikan berkaitan dengan kondisi siswa ketika guru menggunakan metode ceramah 1. Mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru. 2. Memiliki kemampuan awal berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. 3. Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan pelajaran. 4. Memiliki motivasi untuk mengikuti Skenorio Model Pembelajaran 1. Tahap Persiapan a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. c. Mempersiapkan alat bantu. 2. Tahap Pelaksanaan a. Langkah Pembukaan Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah pembukaan, yaitu • Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai, 3• Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. b. Langkah Penyajian Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain • Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa, • Gunakan bahasa komunikatif dan mudah dicerna siswa, • Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah ditangkap oleh siswa, • Tanggapilah respon siswa dengan segera, • Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut adalah a. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan, b. Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan, c. Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan. d. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika 4siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah Contoh Skenario PembelajaranMateri Sistem Peredaran Darah pada ManusiaKelas V Semester IAlokasi Waktu 2 Jam Pelajaran 2x35 menit Metode Ceramah Langkah - Langkah PembelajaranKegiatan Pendahuluan 1. Guru memasuki ruangan kelas dam Guru mengucapkan salam2. Siswa-siswi berdiri dan menjawab salam3. Guru mempersilahkan siswa-siswinya untuk duduk kembali dan guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin Siswa-siswi mulai berdoa5. Setelah selesai berdoa, guru menanyakan kabar siswa-siswinya “ “Bagaimana kabar kalian hari ini ? “”6. Siswa “ “Baik bu guruuuuu!””7. Guru “ “Anak-anak, senang sekali ya hari ini kita dapat berjumpa kembali di Mata Pelajaran IPA ini .””Kegiatan Inti 1. Guru memperlihatkan gambar jantung. Guru “ “Anak-anak kalian tahu tidak ini gambar apa ?”’ Siswa “ “Gambar jantung.... Gambar hatiiii,,,,gambar paru-paru...”, jawab siswa-siswi saling bersautan.” 5Guru “ “Baiklah, coba dengarkan ibu coba, ibu mau salah satu menjawab!””, kata bu guru menghentikan kegaduhan. Siswa “ “Gambar jantung bu !””, teriak salah satu siswa. Guru “ “Iya, benar... ini gambar jantung. Lalu siapa yang tahu fungsi dari jantung dalam tubuh kita ?”” Siswa “ “Fungsinya apa ya?” ” Siswa saling bertanya satu sama lain” Guru “ “Baiklah kalau begitu, mari kita pelajari fungsi dari jantung dan organ tubuh yang lain yang termasuk alat peredaran darah manusia.”’’2. Guru menyampaikan materi secara singkat tentang darah, fungsi darah, dan pembagian darah. Guru “ “Bagaimana anak-anak sudah paham ? agar lebih paham Ibu akan memperlihatkan video tentang darah, tolong di perhatikan dan identifikasi fungsi sel-sel darah ya ?” Siswa “ “Iya bu guru”3. Guru memperlihatkan media video pembelajaran mengenai fungsi sel- sel darah. Siswa memperhatikan video dan mengidentifikasi fungsi sel-sel darah 4. Guru menyuruh siswa mengerjakan sola-soal yang ada dibuku paket IPA Kelas V tentang Sistem Peredaran Darah pada Manusia5. Guru dan siswa membahas bersama-sama6. Guru menyimpulkan materi hari ini. Guru “ “Jadi, kesimpulannya alat peredaran darah pada manusia adalah jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Fungsi jantung yakni memompa darah ke seluruh tubuh, fungsi pembuluh darah yakni tempat mengalirnya darah dari seluruh tubuh menuju jantung/ sebaliknya, dan fungsi dari paru-paru yakni tempat dimana darah melepaskan CO2 dan mengikat O2 . Ada yang belum paham ?” 67. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami Siswa “ “Bu, bagaimana cara merawat alat peredaran darah?” Guru “pertanyaan yang bagus nak, Cara merawat alat peredaran darah bisa dengan olahraga teratur, makan makanan yang bergizi, tidak merokok, dan tidak minum minuman berakohol. Baagaimana? Sudah jelas ?” Siswa “ “Iya bu, jelas!” jawab siswa antusias Kegiatan penutup 1. Guru menutup pertemuan hari ini Guru “ “Anak-anak jangan berhenti untuk belajar dan rajin membaca buku ya, agar kalian lebih bisa menguasai materi yang Ibu sampaikan. Pembelajaran hari ini cukup sampai di sini ya, untuk menutup kegiatan pembelajaran hari ini, mari kita berdoa didalam hati.” 2. Salam penutupD. Kekurangan • Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru. • Siswa seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar, Siswa akan lebih bosan dan merasa mengantuk, karena dalam metode ini, hanya guru yang aktif dalam proses belajar mengajar, sedangkan para peserta didik hanya duduk diam mendengarkan penjelasan yang telah diberikan oleh guru. • Menurut Abuddin Nata dalam bukunnya Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, menyatakan bahwa Kekurangan metode ceramah antara lain cenderung membuat peserta didik kurang kreatif, materi yang disampaikan hanya mengandalkan ingatan guru, kemungkinan adannya 7materi pelajaran yang tidak dapat diterima sepenuhnya oleh peserta didik, kesulitan dalam mengetahui tentang seberapa banyak materi yang dapat diterima oleh anak didik, cenderung verbalisme dan kurang Keunggulan Metode ceramah ini digunakan karena pertimbangan 1. Anak benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena baru atau guna menghindari kesalah pahaman. 2. Benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi para peserta didik. 3. Menghadapi peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila menggunakan metode lain sukar untuk diterapkan. Adapun Kelebihan-kelebihan dari metode ceramah • Praktis dari sisi persiapan • Efisien dari sisi waktu dan biaya. • Dapat menyampaikan materi yang banyak • Mendorong guru untuk menguasai materi • Lebih mudah mengontrol kelas • Peserta didik tidak perlu persiapan • Peserta didik langsung menerima ilmu pengetahuan. Dalam hal ini Roestiyah NK menjelaskan teknik berceramah mempunyai keunggulan pula seperti yang kita lihat bahwa guru akan lebih mudah mengawasi ketertiban siswa dalam mendengarkan pelajaran, disebabkan mereka melakukan kegiatan yang sama. Bagi guru juga ringan, karena perhatiannya tidak terbagi-bagi atau terpecah-pecah. Teknik pengajaran melalui model ceramah dari dahulu sampai sekarang masih berjalan dan paling banyak digunakan. 8BAB II – DISKUSI PRESENTASEA. DEFINISI Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis. Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk biasanya dibawakan oleh wiraniaga, untuk memberi informasi biasanya oleh seorang pakar, atau untuk meyakinkan biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu. Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan umum. Para pembicara terkenal di Indonesia antara lain KH Abdullah Gymnastiar, Tung Desem Waringin, Andrie Wongso, dan masih banyak lagi. Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian STRATEGI PRESENTASI Strategi presentasi diri merupakan upaya dalam pembentukan kesan yang disengaja dan dilakukan secara sadar yang dibentuk oleh individu lain agar tercapai suatu tujuan yang sudah yang ideal adalah presentasi yang mampu menyampaikan maksud secara ringkas dan sederhana serta mampu menarik perhatian audiens dari awal sampai akhir. Visualisasi presentasi itu sangat penting dan perlu Anda perhatikan sebaik mungkin. Selain dari bahan presentasi yang berkualitas, Anda juga harus percaya diri dengan apa yang Anda bawa saat ini. Seperti percaya diri bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk prospek maupun percaya diri bahwa produk Anda adalah solusi untuk prospek. Setiap presentasi bisa saja menghadapi suatu kendala. Seperti, data yang kurang akurat atau slide yang salah tempat. Ketika Anda mengalami kondisi seperti ini, tetap tenang dan jangan panik. Persiapkan diri Anda untuk menghadapi kondisi tersebut dengan baik sebelum berangkat. Khusus kesalahan 9slide, ada baiknya Anda harus benar-benar memperhatikan slide sehari sebelum presentasi. Karena, kesalahan slide seperti ini dapat menjadi kesalahan paling fatal dalam presentasi JENIS-JENIS PRESENTASI 1. Presentasi Dadakan Impromptu Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu. • Kelebihan 1. Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya, 2. Kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas, 3. Membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi. • Kelemahan 1. Informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata, 2. Tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk menyampaikan informasi, 3. Terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus disampaikan. 2. Presentasi Naskah Manuscript Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah. Tidak sedikit orang dalam menyampaikan informasi menggunakan naskah berupa teks. Setiap kata-kata yang keluar merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara melupakan tugasnya yang utama yaitu 10melakukan kontak mata dengan pendengar. Jadi dapat dikatakan pembicara bukan menyampaikan pidato, tetapi membacakan naskah pidato. • Kelebihan 1. Penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis, 2. Kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar, 3. Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya. • Kelemahan 1. Pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya, 2. Bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya, 3. Tidak menarik dalam menyampaikan informasinya, 4. Terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap Presentasi Hafalan Memoriter Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi Presentasi Ekstempore Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail. • Kelebihan 1. Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya, 2. Dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan, 113. Kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi, 4. Lebih leluasa dalam penyampaiannya, 5. Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak. • Kelemahan 1. Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan, 2. Membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan presentasi, 3. Bagi pemula, sulit untuk dilakukannya karena membutuhkan keahlian dan pengalaman yang TUJUAN PRESENTASI ➢ Menyampaikan informasi Banyak pada perusahaan-perusahaan melakukan presentasi hanya bertujuan menyampaikan berupa informasi saja. Informasi/pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa, penting atau bahkan rahasia. Perusahaan mengundang seseorang yang dianggap pantas untuk menyampaikan informasi sesuai tema yang telah ditentukan. Dalam hal ini pembicara memiliki keahlian sesuai dengan bidang dan pengalamannya. ➢ Meyakinkan pendengar Presentasi yang dilakukan berisikan informasi-informasi, data-data dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga informasi yang disampaikan dapat membuat seseorang atau kelompok orang merasa yakin. Semula yang asalnya memiliki unsur ketidakjelasan dan ketidakpastian sehingga ketika diadakan presentasi oleh pembicara, seseorang/kelompok orang tersebut menjadi yakin atas informasi yang diberikan. ➢ Menghibur pendengar Pada era globalisasi ini banyak acara-acara hiburan pada penayangan televisi. Acara hiburan tersebut dipimpin oleh presenter yang handal, tujuannya untuk menghibur para penonton. Prensenter dituntut untuk melakukan pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan 12profesional sehingga para penonton televisi dapat menikmati acara tersebut. Selain acara televisi, acara hiburan yang lainnya dapat kita temukan pada pesta perayaan-perayaan. Contoh pesta perayaan pernikahan, ulang tahun dan lain-lain. Presenter ditugaskan untuk berbicara dan menyelipkan kata-kata yang dapat menghibur para tamu yang hadir pada pesta perayaan tersebut.➢ Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan Demi tercapainya suatu tujuan perusahaan, seorang pimpinan dituntut untuk mengarahkan dan membimbing para karyawannya agar dapat bekerja secara maksimal dan tidak lupa untuk memperhatikan kualitasnya. Selain diberi arahan dan bimbingan, pimpinan perusahaan juga dapat melakukan motivasi agar para karyawannya dapat bekerja dengan semangat yang tinggi. Kegiatan memotivasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu forum.➢ Melakukan penjualan Tujuan presentasi yang keempat yaitu melakukan penjualan. Hal ini bersangkutan dengan perusahaan yang ingin mempromosikan suatu produk tertentu. Perusahaan menugaskan kepada salah seorang atau kelompok karyawan untuk mempromosikan produknya kepada calon pembeli. Karyawan tersebut dibekali pengetahuan mengenai produk dan dibantu dengan alat bantu peraga untuk memudahkan penyampaian pesan.➢ Membuat suatu ide atau gagasan Presentasi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memunculkan suatu ide/gagasan dari para peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pada suatu perusahan/organisasi yang mengalami suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan sehingga membutuhkan pendapat/argumen orang lain untuk memecahkannya. Forum yang dilakukan sering dikenal dengan istilah rapat. Perusahaan mengundang peserta rapat yang dianggap penting baginya serta dapat memunculkan suatu ide/gagasan sehingga secara tidak langsung dapat membantu suatu tujuan perusahaan.➢ Menyentuh emosi pendengar 13Tujuan yang keenam yaitu untuk menyentuh emosi pendengar. Dalam hal ini pembicara bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang dapat menyentuh perasaaan/emosi seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi kepada para pendengar mengenai korban bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Presentasi yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh untuk membantu para korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian MANFAAT PRESENTASI • Sebagai bahan paparan suatu pokok bahasan inti. • Media pembantu untuk penjabaran dari materi pelajaran sekolah atau suatu projek kerja. • Kesan lebih ekslusif karena melibatkan alat presentasi Professional. • Audience biasanya akan lebih jelas jika disertai dengan media gambar dari presentasi itu sendiri. • Memupuk mental yang ada dalam diri si pembawa materi presentasi. 14BAB III – EXPERIMENA. Pengertian Metode Eksperimen Eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan metodis untuk membuktikkan kebenaran suatu teori dan sebagainya. Podo et. al dalam KBBI; 2012210. Pengertaian Metode Eksperimen adalah suatu percobaan yang dilakukan untuk membuktikkan suatu hipotesisis. Seperti yang diungkapkan oleh Sagala 20067-17 untuk membuktikkan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen bisa dilakukan pada suatu labotatorium atau diluar laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan kedalam metode pembelajaran. Metode Eksperimen adalah Suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal ,mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Metode eksperimen merupakan pengembangan dari metode ilmiah yang terdapat dalam IPA. Metode ini membantu siswa dalam memahami materi sesuai dengan fakta yang sebenarnya, karena siswa dapat mengamati secara langsung fakta yang ada pada sesuatu benda atau suatu proses. Pelaksanaan metode pembelajaran ini dapat dilakukan di dalam kelas atau diluar Laboratorium atau lingkungan sekolah. Pelaksanaan metode ini hampir sama dengan pelaksanaan metode demonstrasi, namun siswa juga melaksanakan eksperimen. Selama kegiatan eksperimen ini sebaiknya diberikan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab siswa melalui kegiatan eksperimen. Misalnya, apakah yang terjadi pada es jika dilelehkan di ruangan Karakteristik Metode Eksperimen Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan metode ekperimen serta hubungannya dengan pengalaman belajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh Winataputra Triadi, 2011, yaitu 1. Ada alat bantu yang digunakan 152. Siswa aktif melakukan percobaan 3. Guru membimbing 4. Tempat dikondisikan 5. Ada pedoman untuk siswa 6. Ada topik yang dieksperimenkan 7. Ada temuan-temuan. Pengalaman belajar siswa dari penggunaan metode eksperimen 1. Mengamati sesuatu 2. Menguji hipotesis 3. Menemukan hasip percobaan 4. Membuat kesimpulan 5. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa, 6. Menerapkan konsep informasi dari ekperimen Dari karakterisitik tentang metode eksperimen dapat ditarik kesimpulanbahwa metode eksperimen dapat dikembangkan dan diterapkan dalampembelajaran IPA dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa, sikap ilmiah dapatmuncul dalam pembelajaran melalui pengalaman melakukan eksperimen. Pembelajaran melalui eksperimen siswa menjadi lebih aktif, guru berusahamembimbing, melatih dan membiasakan siswa untuk terampil menggunakanalat, terampil merangkai percobaan dan mengambil kesimpulan yang merupakantujuan pembelajaran IPA dalam melakukan metode ilmiah dan sikap percobaan eksperimen melatih siswa untuk merekam semuadata fakta yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan bukan data opini hasilrekayasa pemikiran. Eksperimen membelajarkan siswa terlibat secara aktif sebagai upayameningkatkan sikap ilmiah siswa. Dalam penemuan fakta dan data metodeobservasi dari sebuah eksperimen mempunyai peranan yang sangat pentingbagi peningkatan sikap ilmiah yang karakteristiknya,metode eksperimen paling cocok diterapkan bagi siswa SD pada pembelajaranIPA dalam meningkatkan sikap ilmiah. 16C. Skenario Model Pembelajaran Judul Percobaan Perubahan Wujud Benda Tujuan Percobaan Menunjukkan perubahan wujud benda membeku dan mencair, menguap dan mengembun, serta menyublim. Alat dan bahan Percobaan 1 Membeku dan Mencair Alat Korek Api Bahan Lilin Percobaan 2 Menguap dan Mengembun Alat Gelas, tutup gelass, termos air, Bahan air panas Percobaan 3 Menyublim Alat Kain warna hitam, Kipas Angin Bahan Kapur Barus Kegiatan Pembuka 5 menit ➢ Guru memberikan salam ➢ Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. ➢ Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa. ➢ Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa anak. ➢ Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya ➢ Guru mengadakan tanya jawab mengenai materi sebelumnya ➢ Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Kegiatan Inti 55 Menit ➢ Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok ➢ Guru menjelaskan judul percobaan dan tujuan pecobaan ➢ Guru menjelaskan bahan dan alat percobaan 17➢ Guru menjelaskan langkah-langkah dari percobaan➢ Setelah guru menjelaskan langkah-langkah percobaan siswa, siswa menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan yang pertama➢ Siswa menyiapkan sebuah lilin dan korek api.➢ Siswa menyalakan lilin dengan korek api➢ Kemudian siswa menunggu beberapa menit➢ Setelah terjadi perubahan pada bentuk lilin, siswa menuliskan perubahan bentuk yang dialami lilin dan menuliskan faktor penyebab dari perubahan bentuk lilin➢ Setelah selesai melakukan percobaan yang pertama siswa melanjutkan percobaan yang kedua➢ Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan kedua➢ Siwa menuangkan air panas panas kedalam gelas➢ Kemudia siswa mengamati apa yang terjadi pada permukaan gelas setelah dituangkan air panas➢ Siswa menuliskan perubahan➢ Selanjutnya siswa menutup gelas dengan tutup gelas tunggu hingga beberapa menit➢ Setelah itu siswa mengamati apa yang terjadi pada tutup gelas tersebut➢ Siswa menuliskan perubahan yang terjadi➢ Kemudian siswa melanjutkan percobaan ketiga➢ Siswa menyiapkan alat dan bahan➢ Lalu siswa menyiapkan sebuah kapur barus.➢ Setelah itu siswa menghacurkan kapur barus tersebut menjadi serbuk- serbuk kecil.➢ Setelah itu siswa mengambil satu serbuk kecil tersebut, lalu letakkan di atas alas warna hitam yang bersih.➢ Siswa mengamati apa yang terjadi pada serbuk kapur barus tersebut jika dibiarkan lama terkena udara➢ Siwa menuliskan penyebab kapur kabur mengilang➢ Setelah melakukan eksperimen kemudian, siswa secara bersama-sama menyusun laporan eksperimen dengan rapi 18➢ Siswa secara bergantian melakukan persentasi mengenai hasil eksperimen yang telah dilakukan ➢ Siswa melakukan tanya jawab dengan dibimbing guru ➢ Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai hasil pengamatan yang mereka lakukan ➢ Guru menilai diskusi siswaKegiatan Penutup 5 Menit ➢ Guru dan siswa membuat kesimpulan secara bersama ➢ Guru memberikan penguantan ➢ Berdoa dipimpin oleh murid ➢ Salam Skenario Pembelajaran pada pembelajaran IPA ini mengambil contohpada materi Perubahan wujud benda. Melalui metode eksperimen ini siswamampu mengamati proses perubaan wujud benda. Misalanya perubahan wujudbenda cair menjadi gas, saat siswa hanya dijelaskan akan membuat siswabingung dan kemungkinan dapat terjadi miskonsepsi, namun saat dipraktekkansecara langsung siswa akan mengetahui perubahan wujud benda tersebut. Metode eksperimen ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuanberpikir, sikap ilmiah serta keterampilan proses IPA siswa. Kemampuan berpikirakan dapat ditingkatkan melalui pertanyaan - pertanyaan yang disampaikan olehguru sebelum melakukan kegiatan eksperimen. Pertanyaan – pertanyaan iniakan memicu siswa untuk berpikir dan mencari tahu. Sehingga sebelum menggunakan metode ini, seorang guru sebaiknyamenyiapkan pertanyaan yang dapat mengembangkan kemampuan ilmiah dan keterampilan proses IPA dapat dikembangkan dengancara siswa melakukan ekpserimen pastinya keterampilan proses khususnyadasar pasti sudah dilakasanakan oleh siswa. 19D. Kelemahan Metode Eksperimen Adapun Kekurangan dari penggunaan Metode Eksperimen yaitu 1. Ketelitian, keuletam, dan ketabahan sangat dibutuhkna oleh guru dan siswa, ketika menerapkan metode pembelajaran dengan teknik eksperimen. 2. Dalam pelaksanaan Metode Eksperimen, dibutuuhkan bahan dan alat yang tidak mudah didapatkan di Kelebihan Metode Eksperimen Adapun Kelebihan Metode Eksperimen ini yaitu 1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. 2. Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan manfaat bagi kehidupan manusia. 3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. 4. Mampu mengembangkan kemampuasn berfikir siswa dalam berfikir secara ilmiah. 20BAB IV – KARYAWISATAA. Pengertian Metode Karyawisata Metode Study Tour karya wisata adalah metode mengajar dengan mengajak siswa mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik. Sudjana 200887 menyebutkan bahwa “Metode Karya Wisata adalah kunjung- an ke luar kelas dalam rangka belajar”. Checep 2008 Metode karyawisata atau widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luasdan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar. Djamarah 2002. teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari ataumenyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Karyawisata atau studi wisata sebagai metode pembelajaran adalah siswa di bawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk mempelajari objek belajar yang ada di tempat itu, serta cara untuk mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Maka metode karyawisata field trip secara garis besarnya adalah merupakan sebuah metode yang digunakan oleh para tenaga pendidik dengan membawa para peserta didik ke lapangan pabrik, sawah, museum dll untuk melihat secara langsung proses ataupun hal-hal yang sedang dipelajari. Dengan metode karyawisata, kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung. Melalui karyawisata sebagai metode pembelajaran peserta didik di bawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud belajar Sagala, 2007. Sehingga menurut Vera, 2012 kegiatan belajar mengajar di luar kelas memiliki di sisi penggunaan pembelajaran, yaitu menggunakan media pembelajaran yang konkret dan memahami lingkungan yang ada di sekitar anak. 21B. Karakteristik Metode Karyawisata Terdapat beberapa karakteristik dalam menggunakan metode karyawisata yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Memberi pengalaman-pengalaman langsung. Anak belajar dengan menggunakan segala macam alat indera. Satu karyawisata lebih berharga dari pada seratus gambar. 2. Membangkitkan minat baru atau memperkuat minat yang telah ada. 3. Memberi motivasi kepada murid untuk menyelidiki sebab musabab sesuatu. 4. Menanamkan kesadaran akan masalah-masalah yang terdapat di dalam masyarakat. 5. Memberi pengertian yang lebih luas tentang kehidupan dalam Tujuan Metode Karyawisata Setiap karyawisata harus direncanakan dengan cermat. Tanpa persiapan usaha itu pasti gagal. Karyawisata biasanya dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut 1. Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mengamatiatau mengobservasi, memperoleh informasi, dan mengkaji dunia secara langsung. Seperti binatang, tanaman, dan benda-benda disekitar anak. 2. Dengan berkaryawisata anak taman kanak-kanak memperoleh kesempatan untuk menumbuhkan minat tentang suatu hal, meningkatkan perbendaharaan kata, menambah pengetahuan dan memperluas wawasannya. 3. Untuk memberikan pengalaman belajar yang tidak diperolehnya didalam kelas. 4. Pembelajaran dengan metode karyawisata dapat mempengaruhi seluruh aspek-aspek perkembangan anak yaitu, aspek kognitif, aspek bahasa, fisik motorik, sosial emosional, dan moral agama. 5. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa serta untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas. 6. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut, untuk mengumpulkan bahan mengenai suatu masalah. 7. Untuk membangkitkan minat pada suatu unit yang akan dilakukan dan sebagai kegiatan kulminasi suatu unit. 22D. Sintaks / Langkah Pembelajaran Metode Karyawisata Adapun berikut ini langkah-langkah umum dalam pembelajaran metode karya wisata yaitu sebagai berikut 1. Persiapan Dalam merencanakan tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajarandengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yangakan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yangmasak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,serta mengirim utusan. 2. Perencanaan Hasil kunjungan pendahuluan survei dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan, jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa yaitu sebagai berikut ✓ Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/ seksi. ✓ Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi. ✓ Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung. Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telahdirencanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana. ✓ Mengurus perizinan. ✓ Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan. 3. Pelaksanaan Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencanakunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswayang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu. 234. Pembuatan laporan Akhir Karya Wisata Pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasilkarya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, sertaalat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama. Maka adapun menurut Sudajana 2012 yang menjelaskan langkah- langkah dalam melakukan metode karyawisata sebagai berikut 1. Perencanaan karyawisata, Pada tahap perencanaan ini terdiri dari merumuskan tujuan pembelajaran, menetapkan obyek karyawisata yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menetapkan waktu pelaksanaan karyawisata, menyusun rencana belajar dan merencanakan perlengkapan belajar. 2. Pelaksanaan karyawisata, Pelaksanaan disini adalah saat ditempat tujuan dan dibimbing oleh guru. 3. Tindak lanjut, Pada tahap ini siswa diminta untuk membuat laporan hasil kegiatan karyawisata yang telah dilakukan sebelumnya. Laporan bagi siswa sekolah dasar harus diberikan poin-poin atau aspek yang penting yang harus dituliskan, untuk memudahkan siswa mengerjakan dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dilakukanKegiatan karyawisata ini biasanya disukai oleh siswa, karena siswa belajar di luar kelas. Namun saat kegiatan karyawisata ini dilakukan perlu perhatian yang lebih besar kepada siswa, karena tingkat konsentrasi siswa di dalam kelas dan di luar kelas berbeda. Saat di luar kelas siswa cenderung kurang kondusif dibandingkan di dalam kelas. 24E. Skenario Pembelajaran Metode Karyawisata Berikut adalah langkah-langkah skenario dalam pembelajaran dengan metode karyawisata pada pelajaran IPA Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut 1. Persiapan dan Perencanaan Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama- sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu dibicarakan bersama, diantaranya ✓ Tujuan dan sasaran yang akan dituju. ✓ Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPA dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai. ✓ Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata. ✓ Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompok pun hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan lain-lain. ✓ Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk diskusi kelak. ✓ Waktu karya wisata supaya ditetapkan. 2. Pelaksanaan Karya Wisata Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum. 3. Tindak Lanjut Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada presentasi atau laporan. Kelompok yang diikuti 25dengan tanya jawab dan diskusi. Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya. Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka, apakah karya wisata itu berjalan lancar, tertib dan Keunggulan dan Kelemahan Metode Parawisata 1. Keunggulan Maka adapun keunggulan yang terdapat pada Metode karyawisata adalah sebagai berikut ▪ Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran. ▪ Membuat bahan yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. ▪ Kegiatan pengembangan yang dilakukan dapat lebih merangsang minat dan kreativitas anak. Maka dapat disimpulkan bahwa keunggulan dalam metode karyawisata adalah yang dimana siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan yang diperoleh nyata, hidup, bermakna dan komprehensif; siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah atau pertanyaan tentang materi yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan sendiri secaralangsung; motivasidan minat belajar siswa tinggi; guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena materi disampaikan oleh nara sumber atau observasi langsung oleh siswa sendiri; siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, menggolong-golongkan dan sebagainya. 2. Kelemahan Maka adapun keunggulan yang terdapat pada Metode karyawisata adalah sebagai berikut ▪ Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak. ▪ Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang. ▪ Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan. ▪ Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak- gerik anak didik di lapangan. ▪ Biayanya cukup mahal. 26▪ Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh. Maka dapat disimpulkan bahwa kelemahan dalam metodekaryawisata adalah memerlukan persiapan yang melibatkan banyakpihak; memerlukan waktu yang cukup lama; memerlukan biaya yangrelatif tinggi; memerlukan pengawasan yang ketat agar siswa fokusterhadap tugasnya; serta laporan hasil karya wisata biasanya diserahkantiidak tepat waktu 27BAB V – METODE DEMONSTRASIA. Pengertian Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakanbarang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan Muhibbin Syah, 2000. Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran Syaiful Bahri Djamarah, 2000. Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan un-tuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri Metode demonstrasi dalam pembelajran merupakan salah satu metode yang digunakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Di mana dalam metode ini disajikan suatu prosedur maupun tugas, kemudian tentang tata cara penggunaan alat, dan tentang bagaimana melakukan interaksi dengan klien. Tata cara pelaksanaan metode demonstrasi dalam dilakukan secara langsung. Selain dengan cara langsung, dapat pula dilakukan dengan cara melalui media, seperti penggunaan video maupun film. Siswa diminta untuk mendengar dan melihat prosedur, langkah – langkah. Kemudian mendengarkan dan melihat penjelasan – penjelasan yang diterangkan secara mendasar. Fokus perhatian dalam penerapan metode demonstrasi yaitu menekankan pada tujuan – tujuan dan hal – hal yang menjadi pokok penting. 28B. Karakteristik Metode Demonstrasi Ada beberapa karakteristik metode demonstrasi menurutWinataputra 2005418 adalah sebagai berikut1. Mempertunjukan objek Ada proses Ada alat memerlukan tempat yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa Dapat guru atau siswa yang melakukan29C. Scenario Metode Demonstrasi1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus di lakukan • Rumuskan tujuan yang harus di capai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhr • Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di lakukan. • Lakukan uji coba demonstrasi2. Tahap Pelaksanaan a Langkah pembuka Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya • Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. • Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. • Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. b Langkah pelaksanaan demonstrasi • Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang me-ngandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. • Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. • Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa. • Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. 30Terdapat beberapa langkah yang harus diikuti oleh guru, ketika akan menerapkan metode demonstrasi. Langkah – langkah tersebut dibagi ke dalam 4 bagian, yaitu persiapan, sebelum demonstrasi, pelaksaan demonstrasi, dan setelah demonstrasi. Masing – masing langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai Tahap persiapan. Pada tahapan ini, terdapat beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh guru untuk menerapkan metode demonstrasi ini, yaitu sebagai Mengidentifikasi suatu bacaan maupun kegiatan yang perlu untuk dilakukan oleh siswa sebelum pelaksanaan Petunjuk tertulis dapat digunakan untuk melaksanakan demonstrasi yang bersifat rumi. Tujuannya adalah membantu dalam mengarahkan pelaksanaan observasi selama melaksanakan Pemberian latihan sebelum melakukan kegiatan demonstrasi. Tujuan pelatihan ini agar dapat melaksanakan prosedur dengan lebih Mengukur jumlah waktu yang diperlukan. Hal ini kaitannya dengan tahap persiapan, demonstrasi, pelaksanaan diskusi setelah melakukan demonstrasi, demonstasi ulang yang dilakukan oleh siswa, dan merapikan kembali alat – alat yang telah digunakan dalam Sebelum demonstrasi. Pada tahapan ini, terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh gur. Hal tersebut dapat dijabarkan sebagai Menyiapkan materi dan alat sebelum siswa tiba. Kemudian, melakukan uji coba terhadap alat. Tujuannya untuk mengecek kesiapan alat yang akan digunakan dalam Mengatur penempatan alat dan materi sebaik mungkin, sehingga dapat dilihat oleh semua Menjelaskan tujuan dari demonstrasi dan menjelaskan gambaran dari prosedur Menjelaskan setiap materi yang akan diterangkan dalam demonstrasi dan alat yang digunakan. 3111. Mendiskusikan tentan beberapa prinsip penting dalam kegiatan demonstrasi,12. Mengidentifikasi hal – hal yang penting yang perlu untuk diobservasi selama pelaksanaan Mengecek kembali tentang apakah semua siswa dapat melihat Pelaksanaan demonstrasi. Pada tahapan ini, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru. Hal – hal tersebut dapat dijabarkan sebagai Mendemonstrasikan setiap langkah prosedur secara teratur. Tujuannya agar semua siswa dapat Menguraikan suatu prosedur sambil memberikan demonstrasi dan menekankan pada hal – hal yang Menghindari hal – hal mendetail yang bersifat tidak Menekankan tentang cara dalam melaksanakan prosedur, bukan pada cara yang tidak perlu untuk Memantau setiap langkah yang dilakukan dalam Setelah demonstrasi. Pada tahapan ini memuat beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh guru. Tindakan – tindakan tersebut dapat dijelaskan sebagai Mengulangi demonstrasi atau setiap langkah yang dilakukan, apabila siswa perlu untuk mengadakan observasi lanjutan atau dinamakan dengan Mendiskusikan tentang prosedur, segera setelah demonstrasi. Kemudian, mengulang hal – hal yang dianggap Memberikan kesempatan siswa untuk mengamati praktik sesuai dengan perbedaan dalam diri siswa. Perbedaan tersebut dapat mencakup tentang lamanya praktik, umpan balik yang diberikan, dan suatu Memperhatikan siswa yang mengalami kidal atau menulis dengan tangan yang berbeda pada umumnya penggunaan tangan kiri.25. Mengevaluasi hasil dari demonstrasi dan mengidentifikasi daerah yang perlu diadakan modifikasi. 32D. Kelebihan Metode Demonstrasi Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa ke- lebihan, di antaranya • Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dije- laskan. • Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. • Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaranE. Kekurangan metode demonstrasi Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya • Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa 33kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.• Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.• Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khu- sus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. 34DAFTAR PUSTAKASanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta Prenadamedia GroupSamatowa, Usman. 2016. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta PT IndeksSapriati, Amalia. 2014. Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan Universitas TerbukaKumala, Farida Nur. 2016. Pembelajaran IPA di SD. Malang Penerbit Ediide InfografikaJuita, Ratna, dan Eksperimen Sekolah. 2019. “Improving Science Learning Outcom Through Experiment Method on 4 th Grade State Elementary School 02 SDN 02 Students , City Of Mukomuko” 1 1 43– Nugroho, Margiati Gusti Budjang. 2012. “Penerpan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kabupaten Ketapang”Nursalam, dan Efendi, F. 2008. “Pendidikan dalam Keperawatan. Surabaya Salemba MedikaKresnadi, Hery. “Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran ipa untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah dasar,” 1– Hj. Helmiati, 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta Aswaja Jusuf, Metode-Metode Mengajar, Bandung Angkasa, Sifa Siti. 2014. 53 Metode Belajar Dan Pembelajaran. Bandung Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT RinekaCipta, Farida Nur, 2016. Pembelajaran IPA SD. Malang Ediide 2017. Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD MateriPerkembangbiakan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa PGMI. JurnalMadrasah Ibtidaiyah, vol. 2 2 2015. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam MelaluiMetode Karyawisata Pada Anak Tunagrahita. Prosiding Seminar Nasional Yanto Nong. 2020. Pengaruh Penerapan Metode Karyawisata TerhadapPembelajaran Sosiologi. Jurnal Sociological Education, vol. 1 1 dkk. 2014. Penggunaan Metode Karyawisata Untuk Meningkatan PembahasanKonsep Dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Keanekaragaman Hayati. JurnalBiotik, vol. 2 1 23-27. 35Anonymus, 2008. Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya. Direktorat TenagaKependidikandirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga KependidikanDepartemen Pendidikan NasionalNursalam dan Efensi, F. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Surabaya SalembaMedika. 3637b Langkah pelaksanaan demonstrasi • Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang me-ngandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. • Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. • Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa. • Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. Terdapat beberapa langkah yang harus diikuti oleh guru, ketika akan menerapkan metode demonstrasi. Langkah – langkah tersebut dibagi ke dalam 4 bagian, yaitu persiapan, sebelum demonstrasi, pelaksaan demonstrasi, dan setelah demonstrasi. Masing – masing langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Tahap persiapan. Pada tahapan ini, terdapat beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh guru untuk menerapkan metode demonstrasi ini, yaitu sebagai berikut. 2. Mengidentifikasi suatu bacaan maupun kegiatan yang perlu untuk dilakukan oleh siswa sebelum pelaksanaan demonstrasi. 3. Petunjuk tertulis dapat digunakan untuk melaksanakan demonstrasi yang bersifat rumi. Tujuannya adalah membantu dalam mengarahkan pelaksanaan observasi selama melaksanakan demonstrasi. 4. Pemberian latihan sebelum melakukan kegiatan demonstrasi. Tujuan pelatihan ini agar dapat melaksanakan prosedur dengan lebih terampil. 5. Mengukur jumlah waktu yang diperlukan. Hal ini kaitannya dengan tahap persiapan, demonstrasi, pelaksanaan diskusi setelah melakukan 37demonstrasi, demonstasi ulang yang dilakukan oleh siswa, dan merapikan kembali alat – alat yang telah digunakan dalam Sebelum demonstrasi. Pada tahapan ini, terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh gur. Hal tersebut dapat dijabarkan sebagai Menyiapkan materi dan alat sebelum siswa tiba. Kemudian, melakukan uji coba terhadap alat. Tujuannya untuk mengecek kesiapan alat yang akan digunakan dalam Mengatur penempatan alat dan materi sebaik mungkin, sehingga dapat dilihat oleh semua Menjelaskan tujuan dari demonstrasi dan menjelaskan gambaran dari prosedur Menjelaskan setiap materi yang akan diterangkan dalam demonstrasi dan alat yang Mendiskusikan tentan beberapa prinsip penting dalam kegiatan demonstrasi,12. Mengidentifikasi hal – hal yang penting yang perlu untuk diobservasi selama pelaksanaan Mengecek kembali tentang apakah semua siswa dapat melihat Pelaksanaan demonstrasi. Pada tahapan ini, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru. Hal – hal tersebut dapat dijabarkan sebagai Mendemonstrasikan setiap langkah prosedur secara teratur. Tujuannya agar semua siswa dapat Menguraikan suatu prosedur sambil memberikan demonstrasi dan menekankan pada hal – hal yang Menghindari hal – hal mendetail yang bersifat tidak Menekankan tentang cara dalam melaksanakan prosedur, bukan pada cara yang tidak perlu untuk Memantau setiap langkah yang dilakukan dalam demonstrasi. 3820. Setelah demonstrasi. Pada tahapan ini memuat beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh guru. Tindakan – tindakan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 21. Mengulangi demonstrasi atau setiap langkah yang dilakukan, apabila siswa perlu untuk mengadakan observasi lanjutan atau dinamakan dengan redemonstrasi. 22. Mendiskusikan tentang prosedur, segera setelah demonstrasi. Kemudian, mengulang hal – hal yang dianggap penting. 23. Memberikan kesempatan siswa untuk mengamati praktik sesuai dengan perbedaan dalam diri siswa. Perbedaan tersebut dapat mencakup tentang lamanya praktik, umpan balik yang diberikan, dan suatu reinforcement. 24. Memperhatikan siswa yang mengalami kidal atau menulis dengan tangan yang berbeda pada umumnya penggunaan tangan kiri. 25. Mengevaluasi hasil dari demonstrasi dan mengidentifikasi daerah yang perlu diadakan gambar 39d Kekurangan Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya • Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak. • Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. • Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khu- sus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran Kelebihan Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa ke- lebihan, di antaranya • Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dije- laskan. • Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. • Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran 40“You can teach a student a lesson for a day; but if youcan teach him to learn by creating curiosity, he willcontinue the learning process as long as he lives.” -Clay P. Bedford- 41DAFTAR PUSTAKASanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta Prenadamedia GroupSamatowa, Usman. 2016. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta PT IndeksSapriati, Amalia. 2014. Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan Universitas TerbukaKumala, Farida Nur. 2016. Pembelajaran IPA di SD. Malang Penerbit Ediide InfografikaJuita, Ratna, dan Eksperimen Sekolah. 2019. “Improving Science Learning Outcom Through Experiment Method on 4 th Grade State Elementary School 02 SDN 02 Students , City Of Mukomuko” 1 1 43– Nugroho, Margiati Gusti Budjang. 2012. “Penerpan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kabupaten Ketapang”Nursalam, dan Efendi, F. 2008. “Pendidikan dalam Keperawatan. Surabaya Salemba MedikaKresnadi, Hery. “Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran ipa untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah dasar,” 1– Hj. Helmiati, 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta Aswaja Jusuf, Metode-Metode Mengajar, Bandung Angkasa, Sifa Siti. 2014. 53 Metode Belajar Dan Pembelajaran. Bandung Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT RinekaCipta, Farida Nur, 2016. Pembelajaran IPA SD. Malang Ediide 2017. Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD MateriPerkembangbiakan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa PGMI. JurnalMadrasah Ibtidaiyah, vol. 2 2 2015. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam MelaluiMetode Karyawisata Pada Anak Tunagrahita. Prosiding Seminar Nasional Yanto Nong. 2020. Pengaruh Penerapan Metode Karyawisata TerhadapPembelajaran Sosiologi. Jurnal Sociological Education, vol. 1 1 dkk. 2014. Penggunaan Metode Karyawisata Untuk Meningkatan PembahasanKonsep Dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Keanekaragaman Hayati. JurnalBiotik, vol. 2 1 23-27. 42Anonymus, 2008. Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya. Direktorat TenagaKependidikandirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga KependidikanDepartemen Pendidikan NasionalNursalam dan Efensi, F. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Surabaya SalembaMedika. 4344 Bagi anak, apapun kegiatannya adalah menyenangkan. Tidak terkecuali dengan aktivitas belajar yang idealnya juga dikemas menjadi kegiatan yang menyenangkan. Terciptanya pembelajaran yang menyenangkan tidak bergantung pada materi atau mata pelajaran tetapi tergantung cara guru mengajar. Bisa menjadi menyenangkan apabila disampaikan oleh guru yang menyenangkan. Sebaliknya, materi pelajaran yang sebenar-nya mudah bisa menjadi membosankan apabila disampaikan oleh guru yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki metode, pendekatan serta media khusus yang dapat membuat para siswa senang mengikuti kelasnya. Buku ini menawarkan sebuah konsep pembelajaran yang menyenangkan khususnya pada pelajaran IPA di SD/MI dan sudah melalui upaya praktek yang dilakukan oleh beberapa peneliti dan guru. Dalam buku ini dikemas sebuah pendekatan, metode dan media seperti pendekatan paikem dan inkuiri, metode savi dan quantum learning, serta penggunaan media seperti bola bekel, ular tangga, puzzel, Pop-Up Book dan Mind Map. Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan keilmuan tentang pembelajaran yang menyenangkan serta dapat diaplikasikan khususnya pada pelajaran IPA di SD/MI, dan terima kasih kami ucapkan kepada bapak Hanif Amrulloh dan Ibu Masrurotul Mahmudah selaku editor dan dosen pembimbing sehingga mampu melahirkan sebuah karya yang bisa bermanfaaat untuk para calon pendidik dan pendidik di SD/MI. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... According to Asrofi 2008, the implementation of effective and interesting learning requires learning models with the help of appropriate media in order to support learning activities, so that the students will be happy in participating in learning and can receive the knowledge delivered by the teacher. Based on observations conducted in several Senior High Schools in the Special Region of Yogyakarta, it was found that the interest of students in physics learning was quite high, but they were getting bored as the response to the learning process of physics. ...Ahsan Abdulfattah Supahar PaharProblem solving skills are an important part of physics learning in schools and is also useful for adapting to the environment. Problem solving skills are also a demand for education in the 21st century, so having this skills can help to compete in gaining experience in this all-modern world. This study aimed to determine the feasibility of the developed test instrument in terms of content validity and reliability. The test instrument developed was in the form of multiple choices with a total of 25 questions. The analysis of content validity of the test instrument was conducted using the Aiken's V Coefficient. The empirical validity and reliability of test instrument were estimated using the Classical Test Theory CTT and Item Response Theory IRT. The results of this study showed that the test instrument developed was valid with Aiken's V Coefficient ranging between to and reliable with a reliability value according to CTT of while the developed questions were stated reliable according to the IRT if used by the students with the ability ranging between to in logit scale. Based on the results of the study, the instrument developed was feasible to be used as an instrument for testing problem solving Dwi OktaviyaniOryza Intan SuriAnak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun. Pada masa ini, diperlukan pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana panca indera dan sistem penerimaan rangsangan serta proses memori harus siap sehingga anak mampu belajar dengan baik, proses belajar pada masa prasekolah adalah dengan cara bermain. Kemampuan kognitif dalam proses pembelajaran, anak lebih sering menggunakan permainan yang menyenangkan agak anak dapat mengeksplor kreativitasnya dengan cara belajar sambil bermain. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Perkembangan Kognitif Usia Prasekolah di TK/TPQ Plus Hidayatullah. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan penelitian Quasi Eksperimental Design One Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian sebanyak 30 murid dengan Purposive Sampling. Metode analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil kelompok sebelum dan sesudah Uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukan p value perkembangan bahasa 0,02, p value perkembangan motorik halus 0,014, p value perkembangan sosial 0,008, dan p value menggunakan lembar observasi 0,025 dengan standar p value < 0,05. Kesimpulan ada pengaruh kelompok sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain Mahayani Irwandani IrwandaniYuberti YubertiThis research aims to; 1 Determine the feasibility of learning media in the form of a pop-up box based on problem solving as a media for learning physics, 2 to know the attractiveness of learning media in the form of pop-up box based on problem solving as a medium of physics learning. This research is an R & D research that adopts the development of Borg &Gallyang has been modified by Sugiono. Subjects in this study are students class VIII SMPN 5 Bandarlampung, SMP WIYATAMA Bandarlampung and MTS Al-Huda JatiAgung with data collection instruments used in the form of questionnaires given to material experts, media experts, educators physics junior high school to test the quality of media learning and questionnaire response learners to know the interest / response of learners to learning media developed. The type of data generated is qualitative data which is analyzed by guidance criteria of rating category to determine product quality using Likert scale. The results of this study are; 1 Produce a pop-up box product as a learning medium; the product quality that has been developed is "very feasible" with percentage based on expert material appraisal, 89,67% by media expert equal to 89,77% and educator of junior high school with percentage equal to 91,11%; 2 Student response conducted with small group trial and VIII class trial in 3 three schools with feasibility percentage and field trials in 3 three schools each at SMPN 5 Bandarlampung 92,54%, SMP WIYATAMA Bandarlampung 95,50%, and MTS Al-Huda JatiAgung 93,6%. Keywords Research and Development, Learning Media, Pop-Up Box Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk; 1 Mengetahui kelayakan media pembelajaran berupa kotak Pop-up berbasis problem solving sebagai media pembeljaran fisika; 2 Mengetahui kemenarikan media pembelajaran berupa kotak pop-up berbasis problem solving sebagai media pembelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian R&D yang mengadopsi pengembangan dari Borg & Gall yang telah dimodifikasi oleh Sugiono. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 5 Bandarlampung, SMP WIYATAMA Bandarlampung dan MTS Al-Huda Jati Agung dengan instrument pengumpulan data yang digunakan berupa angket yang diberikan kepada ahli materi, ahli media, tenaga pendidik fisika SMP untuk menguji kualitas media pembelajaran dan angketr espon peserta didik untuk mengetahui ketertarikan/respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Jenis data yang dihasilkan adalah data kualitatif yang dianalisis dengan pedoman kriteria kategori penilaian untuk menentukan kualitas produk menggunakan skala Likert. Hasil penelitian ini adalah; 1 Menghasilkan produk berupa kotak pop-up sebagai media pembelajaran; kualitas produk yang telah dikembangkan adalah “sangat layak” dengan persentase berdasarkan penilaian ahli materi, 89,67% oleh ahli media sebesar 89,77 % dan tenaga pendidik SMP dengan persentasese besar 91,11%; 2 Respon pesertadidik yang dilakukan dengan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan kelasVIII di 3 tiga Sekolah dengan persentase kelayakan 95,47% dan uji coba lapangan di 3 tiga Sekolah masing-masing sebesardi SMPN 5 Bandarlampung 92,54%, SMP WIYATAMA Bandarlampung 95,50%, dan MTS Al-Huda Jati Agung 93,6%. Kata kunci Penelitian dan Pengembangan, Media Pembelajaran, Kotak Pop-Up Fitri WahyuniAbstrak Setiap siswa pada hakikatnya kreatif. Untuk mengembangkan potensi kreatif siswa diperlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi perkembangan potensi kreatif. Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping untuk mengembangkan kreativitas siswa SMP N 2 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Educational Research and Development. Hasil implementasi model menunjukkan bahwa model bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping terbukti efektif mengembangkan kreativitas siswa. Tingkat kreativitas siswa mengalami kenaikan sebesar 8,2% dari sebelumnya 66,1% meningkat menjadi 74,3%. Peningkatan tersebut terjadi pada semua aspek kreativitas. Hasil uji statistik wicoxon menunjukkan nilai probabilitas dibawah 0,05 0,0025<0,05, artinya bahwa bimbingan kelompok teknik mind mapping efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa. Disarankan bagi guru khususnya guru bimbingan dan konseling untuk selalu meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling, dan model bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping yang dikembangkan dalam penelitian ini hendaknya dapat digunakan konselor sebagai salah satu model layanan dalam membantu siswa SMP untuk mengembangkan kreativitas siswa. Abstract Each student is essentially creative. In order to construct student creative potency required an environment wich facilitating the development of creative potency. One of guidance and counseling effective service to develop creativity is group guidance services. The aim of this research is to generate an effective mind mapping tecni-que group guidance model to improve students' creativity. This study uses a model of educational research and development. The results showed that mind mapping technique group guidance model is effective to improve students' creativity. Level of students' creativity increased creativity about before group guidance is 66% and after group guidance. It increased of level of occurred in all aspects of creativity. The results from test statistic wilcoxon that skor of probability under 0,0025<0,05, so mind mapping technique group guidance model is effective to improve students' creativity. Suggestions for teachers, especially guidance and counseling teachers always improve the quality of guidance and counseling services, and mind mapping technique group guidance model developed in this research should be used by counselor as a model services to helping junior high school students to enhance their creativity. Erwin Putera PermanaYeny Endah Purnama SariThis research is based on the observation in the third grade of Natural Science IPA subject matter of healthy and unhealthy environment characteristic, that most of students have difficulty in learning because the teacher uses conventional teaching method. In addition, the use of learning media is considered less maximized by teachers. This research is research and development R & D with model of ADDIE development. Stages there are 5 stages namely 1 Analysis Analysis, Development Design, Implementation Implementation, Evaluation Evaluation. Validation is done by material experts, media experts, and classroom teachers. The conclusion of this research is 1 Result of Development of Pop Up Book media with material to distinguish the characteristics of healthy and unhealthy environment Valid. 2 The teacher's response to the learning media of Pop Up Book that was developed, after being used in learning material, characteristic of healthy and unhealthy environment obtained good response. Likewise the response of students to this media get a positive response. 3 Pop Up Book media characteristics of a healthy and unhealthy environment based on the overall assessment of the percentage of assessment is in the category of very appropriate to be used as a medium of learning Natural Science for grade 3 primary school students. Based on the conclusions of this study, recommended 1 for teachers, one of the media that can be used in supporting the learning process is Pop Up Book, can help students become more active and can create a fun class atmosphere. 2 For further research, trials should be conducted more widely, so as to produce a widely used learning medium. Rachmat SahputraIncreasing Student Interest With Inquiry Approach Lesson In Natural Sciences IPA Primary School. Students' interest in learning Natural Sciences IPA which is characterized by relatively low less attention and less active students during learning in the classroom. This study is intended as an effort to increase student interest in learning the science subjects. The study was conducted by the method of Classroom Action Research CAR conducted an inquiry approach to fourth grade students in public elementary school Tanjung Sari Nanga Pinoh using instruments such as observation sheets. The data were tested for normality distribution of the observation of the data with the Kolmogorov-Smirnov and Shapiro-Wilk and t-test for the significance of differences in the data each cycle. The results of the research that has been conducted in two cycles of learning for 22 students in action cycle I gained interest in learning with the percentage of Through the inquiry approach to learning that is done has improved the students' interest in learning science subjects with the results of the data obtained in the second cycle as much as 100% of students have been interested in the science lessons, characterized by high enthusiasm to learn and actively take part in the experiment are taught. Thus through the inquiry approach has been able to increase student interest, especially in natural science subjects and can improve the process. Keywords Interest in learning, inquiry approach, Lesson in natural DarusmanABSTRAK Masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematik siswa Sekolah Menengah Pertama SMP, sehingga diperlukan metode pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut. Metode yang diterapkan adalah Metode Mind Mapping , dikarenakan dengan metode pembelajaran mind mapping kemampuan berpikir kreatif matematik siswa lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan metode mind mapping lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya biasa. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen berbentuk kelompok kontrol pretes-postes, dengan perlakuan metode pembelajaran mind mapping dan pembelajaran biasa konvensional. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes uraian sebanyak 4 soal, kemudian data skor kemampuan berpikir kreatif matematik siswa tersebut dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan metode mind mapping lebih baik daripada cara biasa. Kata Kunci Berpikir Kreatif Matematik, Mind Mapping ABSTRACT The problem of the background of this research is still low ability to think creatively mathematical school students SMP, so that the necessary learning methods to overcome these problems. The method applied is Mind Mapping method, because the mind mapping method of learning mathematics students' creative thinking ability is better when compared to the learning method this background, this study aims to determine whether the ability of creative thinking of students learning mathematics using mind mapping better than the usual student learning. This research is a form of quasi-experimental pretest-posttest control group, the treatment methods of teaching and learning mind mapping regular conventional. Collecting data in this study is a description of the test as much as 4 questions, then the data is the ability to think creatively math scores of students were analyzed with descriptive and inferential statistics using two different test average. Based on the results of the data analysis we concluded that the increase in the ability to think creatively mathematical junior high school students are learning to use mind mapping method is better than the usual way. Keywords Creative Thinking Mathematics, Mind HamalikHamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung Bumi Permainan Bingo Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar KompetensiL M SholikahI G P A BuditjahjantoSholikah, L. M., Buditjahjanto, I. G. P. A. 2013. Pengaruh Permainan Bingo Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Oleh Dwi Isna Wardani, KEGIATAN pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru harus dapat membuat suatu pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik, sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami siswa dengan lebih mudah dan siswa merasa perlu untuk mempelajari materi pelajaran tersebut. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Di kelas V SD Negeri 1 Jatipurno, guru menyampaikan materi pelajaran IPA dengan cara mengajak siswa mengamati video pembelajaran yang ditayangkan melalui LCD proyektor. Awalnya siswa nampak antusias menyimak video demi video pembelajaran. Tetapi lama-kelamaan, siswa terlihat mulai bosan dan hanya mengomentari tampilan yang ada pada video tersebut. Bukan pada materi pembelajaran yang disampaikan. Hal itu mengakibatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran IPA, serta hasil belajar siswa menjadi rendah. Untuk mengatasi rendahnya kompetensi belajar siswa, penulis menerapkan metode pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa, mengembangkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA. Metode eksperimen experimental method dipilih untuk meningkatkan kompetensi belajar IPA di kelas V SD Negeri 1 Jatipurno. Pembelajaran IPA di SD merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang alam sekitar, yang dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip dan proses penemuan. Pengetahuan siswa tentang alam dapat mencetak siswa bersikap ilmiah. Materi IPA yang disampaikan harus disesuaikan dengan usia dan karakteristik siswa dan tingkatan kelas, sehingga penguasaan pengetahuan tentang IPA dapat bermanfaat baik bagi diri pribadi maupun kelestarian lingkungan alam sekitar Nurhaela, 20112. Sebab itu, pembelajaran IPA di SD seharusnya menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan metode eksperimen . Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan Hamdayana, 2017125. Dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan mengalami atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Metode ini menuntut keaktifan dan kreativitas siswa dalam melakukan suatu proses percobaan yang ditugaskan oleh guru. Peran guru dalam metode eksperimen sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan dalam melakukan eksperimen siswa lebih teliti, sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan. Langkah-langkah penerapan metode eksperimen, pertama tahap persiapan, yaitu mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan untuk bereksperimen seperti bahan-bahan, alat, dan strategi pengerjaannya. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan yang hendak dicapai, serta menyiapkan lembar kerja untuk siswa. Langkah kedua, yaitu tahap pelaksanaan dimulai dengan diskusi antara guru dengan siswa mengenai prosedur, alat, dan bahan eksperimen serta hal-hal penting selama eksperimen. Dalam tahap ini, guru membimbing, membantu, sekaligus mengawasi eksperimen yang dilakukan siswa. Guru selalu memperhatikan seluruh kegiatan eksperimen yang dilakukan siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan seputar kegiatan eksperimen. Di akhir eksperimen, siswa membuat kesimpulan dan laporan sesuai dengan lembar kerja yang diberikan guru. Langkah terakhir, tahap tindak lanjut, yaitu guru berdiskusi dengan siswa mengenai hambatan selama kegiatan eksperimen berlangsung. Guru juga menanyakan perasaan siswa ketika menemui hambatan dan penyebabnya. Dari kegiatan ini terlihat antusias dan minat siswa semakin meningkat sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif. Kelebihan penerapan metode eksperimen menurut Djamarah 201084 yakni membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hasil-hasil dari percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. Dengan metode eksperimen, siswa dapat membuktikan kebenaran teoritis secara empiris, sehingga siswa terlatih untuk membuktikan secara ilmiah. Kelebihan-kelebihan di atas membuat guru semakin yakin dan mantap untuk menerapkan metode eksperimen dalam menyampaikan materi pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Jatipurno. Dengan penerapan metode eksperimen, aspek hasil belajar siswa mengalami peningkatan sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan guru untuk kompetensi belajar IPA sebesar 75. Sebelum diterapkan metode eksperimen, data awal hasil belajar dari total 23 siswa, yang tuntas KKM 10 siswa dengan rata-rata sebesar 70,25. Setelah menerapkan metode eksperimen, hasil belajar siswa mengalami peningkatan signifikan, yaitu siswa yang tuntas KKM menjadi 19 siswa dengan rata-rata hasil belajar naik menjadi 92,75. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri 1 Jatipurno tahun pelajaran 2022/2023. * * Guru SDN 1 Jatipurno, Kabupaten Wonogiri

metode pembelajaran ipa yang menarik